Kesadaran tinggi, pemenuhan survei perilaku ramah lingkungan masih rendah

Masyarakat Tiongkok semakin menyadari dampak perilaku individu terhadap lingkungan, namun praktik mereka masih jauh dari memuaskan di bidang tertentu, menurut laporan baru yang dirilis pada hari Jumat.

Laporan ini disusun oleh Pusat Penelitian Kebijakan Kementerian Ekologi dan Lingkungan Hidup berdasarkan 13.086 kuesioner yang dikumpulkan dari 31 provinsi dan wilayah di seluruh Indonesia.

Laporan tersebut menyatakan bahwa masyarakat mempunyai pengakuan tinggi dan praktik efektif dalam lima bidang, seperti penghematan energi dan sumber daya serta pengurangan polusi.

Misalnya, lebih dari 90 persen orang yang disurvei mengatakan mereka selalu mematikan lampu ketika meninggalkan ruangan dan sekitar 60 persen orang yang diwawancarai mengatakan transportasi umum adalah pilihan yang mereka pilih.

Namun, masyarakat mencatat kinerja yang kurang memuaskan di berbagai bidang seperti pemilahan sampah dan konsumsi ramah lingkungan.

Data yang dikutip dari laporan tersebut menunjukkan hampir 60 persen orang yang disurvei pergi berbelanja tanpa membawa tas belanjaan, dan sekitar 70 persen merasa mereka tidak melakukan pekerjaan yang baik dalam mengklasifikasikan sampah karena mereka tidak tahu cara melakukannya, atau kekurangan energi.

Guo Hongyan, seorang pejabat dari pusat penelitian, mengatakan ini adalah pertama kalinya survei nasional mengenai perilaku perlindungan ekologis individu dilakukan.Hal ini akan membantu mempromosikan gaya hidup hijau kepada masyarakat umum dan membentuk sistem pengelolaan lingkungan yang komprehensif yang terdiri dari pemerintah, perusahaan, organisasi sosial dan masyarakat.


Waktu posting: 27 Mei-2019